Biografi Abu Bakar Ash-shiddiq
Nasabnya
Nama Abu bakar ash-Shiddiq sebenarnya adalah Abdullah bin
Usman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin
Lu'ai bin Ghalib bin Fihr17 al-Qurasy atTaimi.
Bertemu nasabnya dengan Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai.
Dan ibunya
adalah Ummu al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim. [1]
Berarti ayah dan
ibunya berasal dari kabilah Bani Taim.
Ayahnya
diberi kuniyah (sebutan panggilan) Abu Quhafah. Dan pada masa jahiliyyah Abu
Bakar ash-Shiddiq digelari Atiq. Imam Thabari menyebutkan[2] dari jalur Ibnu Luhai'ah bahwa
anak-anak dari Abu Quhafah tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakar), kedua Mu'taq
dan ketiga Utaiq.
Karakter Fisik Dan Akhlaknya
Abu Bakar adalah seorang yang bertubuh kurus, berkulit putih
[3].
'Aisyah menerangkan karakter bapaknya, "Beliau berkulit putih, kurus,
tipis kedua pelipisnya, kecil pinggang (sehingga kainnya selalu turun dari
pinggangnya), wajahnya selalu berkeringat, hitam matanya, berkening lebar,
tidak bisa bersaja' dan selalu mewarnai jenggotnya dengan memakai hinai maupun
katam.” [4]
Begitulah karakter fisik beliau. Adapun akhlaknya, beliau terkenal dengan
kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, selalu memiliki ide-ide yang cemerlang
dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar, memiliki azimah (keinginan keras),
faqih, paling mengerti dengan garis keturunan Arab dan berita-berita mereka,
sangat bertawakkal kepada Allah dan yakin dengan segala janjiNya, bersifat wara1 dan jauh dari segala syubhat, zuhud terhadap
dunia, selalu mengharapkan apa-apa yang lebih baik di sisi Allah, serta lembut
dan ramah, semoga Allah meridhainya. Akan diterangkan kelak secara rinci
hal-hal yang membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.
KEISLAMANNYA
Abu Bakar adalah lelaki yang pertama kali memeluk Islam,
walaupun Khadijah lebih dahulu masuk Islam daripadanya, adapun dari golongan
anak-anak, Ali yang pertama kali memeluk Islam, sementara Zaid bin Haritsah adalah
yang pertama kali memeluk Islam dari golongan budak.
Ternyata keislaman Abu Bakar radhiyallahu anhu
paling banyak membawa manfaat besar terhadap Islam dan kaum muslimin
dibandingkan dengan keislaman selainnya, karena kedudukannya yang tinggi dan
semangat serta kesungguhannya dalam berdakwah.22 Dengan keislamannya maka masuk mengikutinya
tokoh-tokoh besar yang masyhur seperti Abdurrahman bin Auf, Sa1ad bin Abi Waqqas, Usman bin
Affan, Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidillah radhiyallahu anhuma..
Di awal keislamannya beliau menginfakkan di jalan Allah apa
yang dimilikinya sebanyak 40.000 dirham, beliau banyak memerdekakan budak-budak
yang disiksa karena keislamannya di jalan Allah, seperti Bilal radhiyallahu
anhu.
Beliau selalu mengiringi Rasulullah selama di Makkah, bahkan
dialah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi dalam gua dan dalam perjalanan
hij-rah hingga sampai di kota Madinah. Di samping itu beliau mengikuti seluruh
peperangan yang diikuti Rasulullah baik perang Badar, Uhud, Khandaq, Penaklukan
kota Makkah, Hunain maupun peperangan di Tabuk.
ISTRI-ISTRI DAN ANAK-ANAKNYA
Abu Bakar pernah menikahi Qutailah binti Abd al-Uzza bin Abd
bin As'ad pada masa Jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah
danAsma'.
Beliau juga menikahi Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin
Zuhal bin Dahman dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman
dan 'Aisyah.
Beliau juga menikahi Asma' binti Umais bin Ma'add bin Taim
alKhats'amiyyah, dan sebelumnya Asma' diperisteri oleh Ja'far bin Abi Thalib.
Dari hasil
pernikahan ini lahirlah Muhammad bin Abu Bakar, dan kelahiran tersebut terjadi
pada waktu haji Wada1 di Dzul Hulaifah.
Beliau juga
menikahi Habibah binti Kharijah bin Zaid bin Abi Zuhair dari Bani al-Haris bin
al-Khazraj.
Abu bakar
pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau datang ke Madinah dan kemudian
mempersunting putrinya, dan beliau masih terus berdiam dengannya di suatu
tempat yang disebut dengan as-Sunuh[5] hingga Rasulullah wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi
khalifah sepeninggal Rasulullah. Dari
pernikahan tersebut lahirlah Ummu Kaltsum setelah wafatnya Rasulullah.
BEBERAPA CONTOH KETELADANAN DAN KEUTAMAANNYA
Keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq, sangat banyak sekali dan
telah dimuat dalam kitab-kitab sunnah, kitab tarajim (biografi para tokoh), maupun kitab-kitab
tarikh, namun saya akan berusaha meringkas sesuai dengan yang telah disebutkan
al-Hafizh Abdullah al-Bukhari dalam shahihnya yang termuat dalam Kitab Fadha 1il Shahabat.
Allah
berfirman,
“Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya (dari Makkah) sedang dia salah seseorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita.” (At-Taubah: 40).
‘Aisyah, Abu Said dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini
mengatakan, “Abu Bakarlah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut.”
Diriwayatkan
dari al-Barra’ bin ‘Azib, ia berkata, “Suatu ketika Abu Bakar pernah membeli
seekor tunggangan dari Azib dengan harga 10 Dirham, maka Abu Bakar berkata
kepada “Azib, Suruhlah anakmu si Barra agar mengantarkan hewan tersebut. “Maka 1Azib berkata, “Tidak, hingga engkau menceritakan kepada kami
bagaimana kisah perjalananmu bersama Rasulullah ketika keluar dari Makkah
sementara orang-orang musyrikin sibuk mencari-cari kalian.”
Abu Bakar berkata, "Kami berangkat dari Makkah,
berjalan sepanjang siang dan malam hingga datang waktu zuhur, maka aku
mencari-cari tempat bernaung agar kami dapat istirahat di bawahnya, ternyata
aku melihat ada batu besar, maka segera kudatangi dan terlihat di situ ada
naungannya, maka kubentangkan tikar untuk Nabi kemudian kukatakan
padanya, "Istirahatlah wahai Nabi Allah. " Maka beliaupun
beristirahat, sementara aku memantau daerah sekitarku, apakah ada orang-orang
yang mencari kami datang mengintai. Tiba-tiba aku melihat ada seorang
pengembala kambing sedang menggiring kambingnya ke arah teduhan di bawah batu
terse but ingin berteduh seperti kami, maka aku bertanya padanya, “Siapa
tuannmu wahai budak?11 Dia
menjawab, “Budak milik si fulan, seseorang dari suku Quraisy. " Dia
menyebut nama tuannya dan aku mengenalnya, kemudian kutanyakan, 11Apakah kambingmu memiliki
susu?11 Dia menjawab,
"Ya! “lantas kukatakan, “Maukah engkau memeras untuk kami?” Dia menjawab, “Ya!” Maka dia mengambil salah satu dari
kambing-kambing tersebut, setelah itu kuperintahkan dia agar membersihkan susu
kambing tersebut terlebih dahulu dari kotoran dan debu, kemudian kuperintahkan
agar menghembus telapak tangannya dari debu, maka dia menepukkan kedua telapak
tanggannya dan dia mulai memeras susu, sementara aku telah mempersiapkan wadah
yang di mulutnya dibalut kain menampung susu tersebut, maka segera kutuangkan
susu yangtelah diperas itu ke dalam tempat tersebut dan kutunggu hingga
bawahnya dingin, lalu kubawakan kehadapan Nabi” dan ternyata beliau sudah
bangun, segera kukatakan padanya, "Minumlah wahai Rasulullah. “Maka beliau
mulai minum hingga kulihat beliau telah kenyang, setelah itu kukatakan padanya,
“Bukankah kita akan segera berjalan kembali ya Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Ya!” Akhirnya kami melanjutkan perjalanan sementara orang-orang musyrik terus
menerus mencari kami, tidak satupun yang dapat menyusul kami kecuali Suraqah
bin Malik bin Ju1syam
yang mengendarai kudanya, maka kukatakan pada Rasulullullah, “0rang ini telah
berhasil mengejar kita wahai Rasulullah," namun beliau menjawab,
''Jangan khawatir, sesungguhnya Allah beserta kita."
Diriwayatkan dari Anas dari Abu Bakar beliau berkata, "Kukatakan kepada Nabi” ketika kami berada dalam gua, 'Andai saja mereka (orang-orang Musyrik) melihat ke bawah kaki mereka pastilah kita akan terlihat.” Rasul menjawab,
"Bagaimana pendapatmu wahai Abu Bakar dengan dua orang
manusia sementara Allah menjadi yang ketiga."
- Abu Bakar Adalah Sahabat yang Paling Banyak Ilmunya
Abu Sa'id al-Khudri berkata, "Suatu ketika Rasulullah” berkhutbah di hadapan manusia dan berkata,”
"Sesungguhnya Allah telah
menyuruh seorang hamba untuk memilih antara dunia atau memilih ganjaran pahala
dan apa-apa yang ada di sisi-Nya, namun ternyata hamba tersebut memilih apa-apa
yang ada di sisi Allah."
Abu Sa'id berkata, "Maka Abu Bakar menangis, kami heran kenapa beliau menangis padahal Rasulullah ~ hanyalah menceritakan seorang hamba yang memilih kebaikan, akhirnya kami ketahui bahwa hamba tersebut ternyata tidak lain adalah Rasulullah sendiri, dan Abu Bakarlah yng paling mengerti serta berilmu di antara kami. Kemudian Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam persahabatan dan kerelaan mengeluarkan hartanya adalah Abu. Bakar. Andai saja aku diperbolehkan mengangkat seseorang menjadi kekasihku se{nin Rapbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun cukuplah persaudaraan se-lslam dan kecintaan karenanya. Maka jangan ditinggalkan pin tu kecil di masjid selain pintu Abu Bakar saja."
Diriwayatkan dari 'Aisyah istri Rasulullah ia berkata, "Ketika Rasulullah wafat Abu Bakar sedang berada di suatu tempat yang bernama Sunuh- Ismail berkata, "Yaitu sebuah kampung, maka Umar berdiri dan berpidato, "Demi Allah sesungguhnya Rasulullah. tidak meninggal. 'Aisyah melanjutkan, Kemudian Umar berkata, "Demi Allah tidak terdapat dalam hatiku melainkan perasaan bahwa beliau belum mati, Allah pasti akart membangkitkannya dan akan dipotong kaki dan tangan mereka (yang mengatakan beliau telah mati, pent. Kemudian datanglah Abu Bakar menyingkap kain yang menutup wajah Rasulullah serta menciumnya sambil berkata, Kutebus dirimu dengan ibu dan bapakku, alangkah harum dan eloknya engkau saat hidup dan sesudah mati, demi Allah yang diriku berada ditangan-Nya mustahil Allah akan menimpakan padamu dua kali kematian selama-lamanya."
Kemudian Abu Bakar keluar dan berkata, "Wahai orang
yang telah bersumpah, (yakni Umar) tahanlah bicaramu!" Ketika Abu Bakar
mulai berbicara maka Umar duduk, setelah memuji Allah beliau berkata,
"lngatlah sesungguhnya siapa saja yang menyembah Muhammad maka beliau
sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah maka sesung guhnya Allah akan tetap hidup tidak
pernah mati. Kemudian beliau membacakan ayat,
“Sesungguhnya kmnu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)” (Az-Zumar: 30).
Dan ayat,
“Muhammad itu tidak lain hanyalah
seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah
jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang
berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudhamt kepada Allah
sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Ali-Imran: 144).
Ismail berkata, "Maka manusia mulai menangis terisak-isak, kemudian kaum Anshar segera berkumpul bersama Sa'ad bin Ubadah di Saqifah Bani Sa'idah dan mereka berpendapat, "Dari kami seorang amir (pemimpin) dan dari kalian (muhajirin) juga seorang amir." Maka segera Abu Bakar, Umar bin al-Khaththab, dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah berangkat mendatangi majlis mereka, Umar berbicara tetapi Abu Bakar menyuruhnya untuk diam, Umar berkata, "Demi Allah sebenarnya aku tidak ingin berbicara melainkan aku telah persiapkan kata-kata yang kuanggap sangat baik yang kutakutkan tidak akan disampaikan oleh Abu Bakar."
Kemudian Abu Bakar bepidato dan perkataannya sungguh mengena, beliau berkata, "Kami yang menjadi amir dan kalian menjadi wazir." Maka Hubab bin Munzir berkata, "Tidak Demi Allah kami tidak akan terima, tetapi dari kami seorang amir dan dari kalian seorang amir pula." Abu Bakar menjawab, "Tidak, tetapi kamilah yang menjabat sebagai amir dan kalian menjadi wazir, karena sesungguhnya mereka (Quraisy) yang paling mulia kedudukannya di bangsa Arab dan yang paling tinggi nasabnya, maka silahkan kalian membai'at Umar ataupun Abu Ubaidah." Maka spontan Umar menjawab, "Tetapi engkaulah yang lebih pantas kami bai'at engkaulah pemimpin kami, orang yang paling baik di antara kami dan orang yang paling dicintai oleh Rasulullah” daripada kami." Maka Umar segera meraih tangan Abu Bakar dan membai'atnya akhirnya orang-orangpun turut membaiatnya pula.
Diriwayatkan dari 'Aisyah ia berkata. “Pandangan Nabi menengadah ke atas dan
berkata, "Tetapi Yang kupilih adalah Ar-Rafiqul A'la (kekasih Allah Yang Mahatinggi)
3X. 'Aisyah melanjutkan, "Tidaklah perkataan mereka berdua (Abu Bakar dan
Umar) kecuali Allah jadikan bermanfaat untuk manusia, profile Umar yang tegas
berhasil membuat orang munafik yang menyusup di antara kaum muslimin sangat
takut padanya, dengan kepribadiannya Allah menolak kemunafikan. Adapun Abu
Bakar, beliau berhasil menggiring manusia hingga mendapatkan petunjuk kepada
kebenaran dan mengetahui kewajiban mereka, Abu Bakar berhasil mengeluarkan umat
dari bencana perpecahan setelah meninggalnya Rasulullah setelah membacakan
ayat,
"Muhammad itu tidak lain
hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.
Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)
Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dnpnt mendatnngkan mudharat
kepnda Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepadn orang-orang yang
bersyukur." (Ali
Imran :144).
- Abu Bakar Adalah Sahabat Yang Paling Utama
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, dia berkata, "Kami selalu membading-bandingkan para sahabat di masa Rasulullah maka kami sepakat mernilih Abu bakar yang paling utama, kemudian Umar, selanjutnya Usmanbin Affan.
Diriwayatkan dari Muhammad bin al-Hanafiyyah dia berkata,
“kutanyakan pada ayahku siapa manusia yang paling baik setelah
Rasulullah?"
Maka beliau menjawab,
"Abu Bakar!” Kemudian kutanyakan lagi, ”Siapa setelahnya?'' Beliau
menjawab, “Umar.” Dan aku takut jika dia menyebut Utsrnan sesudahnya maka
kukatakan, “Setelah itu pasti anda. Namun beliau menjawad, "Aku hanyalah
salah seorang dari kaum muslimin.”
- Abu Bakar di Sisi Rasulullah
“Seandainya saja aku dibolehknn mengnmbil Khalil (kekasih)
selain Allah pasti aku akan memilih Abu bakar sebagai khalil namun dia adalah
saudaraku dan sahabatku."
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Malikah ia
berkata,”Penduduk Kufah bertanya kepada Abdullah bin az-Zubair perihal bagian
warisan yang akan diperoleh seorang kakek, maka dia berkata, "Ikutilah
pendapat Abu Bakar. Bukankah Rasulullah pernah menyebutkan perihal dirinya, ”Andai
saja aku dibolehkan mengambil Khalil (kekasih) selain Allah pasti aku
akan memilihnya.” Abu Bakar mengatakan, “Samakan
pembagian kakek dengan bagian bapak (Jika bapak tidak ada)."
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas dari Nabi
“Tutuplah
seluruh pintu-pintu kecuali pintu Abu Bakar.”
Dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari bapaknya dia
berkata, “Pernah seorang wanita mendatangi Nabi kemudian beliau menyuruhnya
kembali datang menghadapnya, maka wanita itu bertanya, “Bagaimana jika kelak aku
datang namun tidak lagi menjumpaimu seolah-olah ia mengisyaratkan setelah rasul
wafat- maka Rasulullah” berkata,
“Jika engkau tidak menjumpaiku maka datangilah Abu Bakar.”
Diriwayatkan dari Abu Darda “Aku sedang duduk bersama Nabi
tiba-tiba muncullah Abu Bakar sambil menjinjing ujung pakaiannya hingga
terlihat lututnya, maka Nabi berkata, “Sesungguhnya teman kalian ini sedang kesal maka berilah salam
atasnya.” Maka Abu Bakar berkata, “Wahai
Rasulullah, antara aku dan Ibnu al-Khaththab terjadi perselisihan, maka aku
segera mendatanginya untuk meminta maaf, kumohon padanya agar memaafkan aku
namun dia enggan menerima permohonanku, karena itu aku datang menghadapmu
sekarang. “Rasulullah menjawab, “Semoga Allah mengampunimu wahai Abu Bakar.” Sebanyak tiga kali, tak lama setelah
itu Umar menyesal atas perbuatannya, dan mendatangi rumah Abu Bakar sambil
bertanya, “Apakah di dalam ada Abu Bakar?” Namun keluarganya menjawab, tidak,
Umar segera mendatangi Rasulullah” sementara wajah Rasulullah terlihat memerah karena
marah, hingga Abu Bakar merasa kasihan terhadap Umar dan memohon sambil duduk
di atas kedua lututnya, “Wahai Rasulullah Demi Allah sebenarnya akulah yang
bersalah-dua kali, “Maka Rasulullah
berkata,
“Sesungguhnya aku telah diutus Allah kepada kalian namun
kalian mengatakan, 11
Engkau pendusta!
“Sementara Abu Bakar berkata, “Engkau benar! “ Setelah itu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan
hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera menyakiti sahabatku?”
Setelah itu
Abu Bakar tidak pernah lagi di sakiti.”
- Abu Bakar Paling Dulu Masuk Islam dan Selalu Mendampingi Rasulullah
Diriwayatkan dari Wabirah bin Abdurrahman dari Hammam dia berkata, Aku mendengar Ammar berkata, “Aku melihat Rasulullah pada waktu itu tidak ada yang mengikutinya kecuali lima orang budak, dua wanita dan Abu Bakar.”
Orang yang Paling Dicintai Rasulullah
Diriwayatkan dari Abu Utsman dia berkata, “Telah berkata
kepadaku Amru bin al-Ash’ bahwa
Rasulullah pernah mengutusnya dalam pepe rangan Dzatus Salaasil, kemudian aku mendatanginya dan bertanya,
“Siapakah orang yang paling kau cintai? Maka Rasulullah menjawab, ‘”Aisyah!”
Kemudian kutanyakan lagi, "Dari kalangan laki-laki?" Rasul menjawab,
"Bapaknya." Kemudian kutanyakan lagi, "Siapa setelah itu?"
Dia menjawab, "Umar!" Kemudian Rasulullah menyebutkan beberapa orang
lelaki".
- Iman dan Keyakinannya yang Kuat
"Ketika seorang pengembala sedang menggembala
kambingnya, tiba-tiba datang seekor serigala memangsa seekor kambingnya, maka
spontan pengembala tersebut mengejarnya, tiba-tiba serigala itu berpaling
menoleh kepadanya dan berkata, 'Siapa yang dapat menjaganya pada waktu dia akan
dimangsa, yaitu hari tatkala tidak ada pengembala selain diriku?' Dan ketika
seorang sedang menggiring sapinya yang membawa beban, maka seketika sapi itu
menoleh padanya dan berkata, 'Sesungguhnya aku tidak diciptakan untuk tugas
ini, tetapi aku diciptakan Allah untuk membajak.' Orang-orang berkata,
'Subhanallah!' Maka Nabi bersabda, 'Sesungguhnya aku beriman kepada berita itu
sebagaimana Abu Bakar dan Umar mengimaninya pula'.”
Diriwayatkan
dari Abdullah Ibnu Umar dia berkata, “Rasulullah bersabda,
"Barangsiapa menjulurkan pakaiannya (di bawah mata kaki)
karena kesombongan maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat."
Maka Abu bakar berkata, “Sesungguhnya salah satu sisi dari
bajuku selalu melorot ke bawah, kecuali jika aku selalu mengetatkannya, maka
Rasulullah” bersabda,
"Sesungguhnya engkau
tidak termasuk orang yang menjulurkan pakaiannya karena kesombongan."
- Kemauannya yang Tinggi
Diriwayatkan dari Abu Hurairah berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda,
''Barangsiapa menginfakkan sesuatu dari dua
yang dimilikinya di jalan Allah niscaya akan diseru dari pintu-pintu surga, “Wahai
Hamba Allah inilah kebaikan. Maka barangsiapa termasuk ahli shalat maka akan
dipanggil dari pintu shalat barang siapa
termasuk golongan yang suka berjihad maka akan dipanggil dari pintu jihad, dan
barang siapa yang suka bersedekah maka akan dipanggil dari pintu sedekah barang
siapa yang suka berpuasa maka akan dipanggil dari pintu puasa dan dari pintu Ar
Rayyan. Maka Abu Bakar berkata, 'Bagaimana jika seseorang harus dipanggil dari
setiap pin tu, dan apakah mungkin seseorang dipangil dari setiap pintu wahai
Rasulullah?” Rasulullah menjmuab, 'Ya, dan aku berharap agar engkau wahai Abu
Bakar termasuk salah seorang dari mereka'”
- Keberkahan Abu Bakar ash-Shiddiq dan Keluarganya
Diriwayatkan dari 'Aisyah dia berkata, "Kami keluar bersama Rasulullah dalam sebuah perjalanan, ketika kami sampai di suatu tempat yang bernama al-Baida -atau di Dzatul Jaisy- terputuslah kalung yang kupakai, maka Rasulullah menyuruh rombongan berhenti untuk mencarinya dan orang-orang pun berhenti bersama beliau, sementara mereka tidak mendapati air dan tidak mempunyai air, maka orang-orang mendatangi Abu Bakar dan berkata, 'Tidakkah engkau melihat apa yang telah diperbuat oleh 'Aisyah? Dia telah membuat Rasulullah berhenti dan manusia pun berhenti bersamanya, sementara mereka tidak mendapatkan air dan tidak memilikinya.' Maka datanglah Abu Bakar ketika Rasulullah berbaring meletakkan kepalanya di atas pahaku sedang tertidur, Abu Bakar mendatangiku dan berkata, 'Engkau telah menahan Rasulullah dan manusia sementara mereka tidak memiliki air dan tidak pula mendapatkannya' “'Aisyah berkata, "Maka ayahku mencelaku habis-habisan sambil menusuk-nusuk pinggangku dengan tangannya, tidak ada yang menghalangiku untuk bergerak kecuali takut Rasulullah terganggu tidurnya, sementara Rasululullah masih tetap tidur hingga pagi datang dan mereka tidak memiliki air, maka Allah turunkan waktu itu ayat mengenai tayammum,
'Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci).' (An-Nisa': 43).
Usa'id bin
Hudhair berkata, "Bukanlah ini awal dari keberkahan kalian wahai keluarga
Abu Bakar. “Maka 'Aisyah berkata, "Kemudian kami membangkitkan kendaraan
tungganganku dan ternyata kalung tersebut berada di bawahnya.”
- Berita Gembira Untuknya Sebagai Penghuni Surga
"Suruhlah dia masuk dan beritahukan padanya bahwn dia adalah
penghuni surga."
Maka aku berangkat menujunya dan berkata, "Masuklah
sesungguhnya Rasulullah memberitakan padamu kabar gembira bahwa engkau adalah penghuni
surga.”
Abu Bakar masuk dan duduk di sebelah kanan Rasulullah”
sambil menjulurkan kakinya ke sumur sebagaimana yang dilakukan oleh
Rasulullah dan dia menyingkap kedua betisnya ...... hingga akhir kisah."
Diriwayatkan dari Qatadah dari Anas bin Malik'~ dia pernah bercerita bahwa Nabi pernah menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman, maka tiba-tiba gunung Uhud bergoncang dan Rasulullah” langsung berkata,”
“Diamlah wahai Uhud sesungguhnya di atasmu ada seorang Nabi, seorang Shiddiq dan dua syahid."
- Sepak Terjangnya dalam Membela Rasulullah
Diriwayatkan dari Urwah bin az-Zubair dia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Abdullah bin Amru tentang perbuatan kaum musyrikin yang paling menyakitkan Rasulullah, maka dia berkata, “Aku pernah melihat Utbah bin Abi Mu'ith mendatangi Nabi” yang sedang shalat, maka tiba-tiba Uqbah melilit leher Nabi dengan serban miliknya dan mencekiknya sekeras-kerasnya, kemudian datanglah Abu Bakar membelanya dan melepaskan ikatan tersebut sambil berkata,
“Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki
karena ia menyatakan, 'Rabbku ialah Allah' padahal dia telah datang kepadamu
dengan membawa keterangan-keterangan dari Rabbmu.” (Al-Mukmin: 28).
[1]
Ibnu Katsir tidak menuliskan biografi ash-Shiddiq, teapi beliau
hanya memeberikan petunjuk dalam kitabnya a/-Bidayah
wan Nihayah kepada sebuah kitab yang dikarangnya khusus
membahas kehldupan Abu Bakar, hari-harinya, hadits dan hukurnhukurn yang
diriwayatkannya. Narnun saya tidak mendapatkan buku ini. Akhirnya terpaksa
harus saya kumpulkan secara rlngkas rnengai biografinya dari Thabaqat
lbnu Sa'ad, Tarikh ath-Thabari dan Sh/Jhih
al-Bukhari
[5]
Nama tempat yang berada di Awai al-Madinah, di situlah
perkampungan Bani al·Harits bin al-Khazraj. (Mujam al-Buldan 3/265).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar